Iwan Fals yang bernama lahir Virgiawan Listanto
(lahir di Jakarta, 3 September 1961; umur 53 tahun) adalah seorang
Penyanyi beraliran Balada, Pop, Rock, dan Country yang menjadi salah satu
legenda di Indonesia.
Karier
Lewat
lagu-lagunya, ia 'memotret' suasana sosial kehidupan Indonesia pada akhir tahun
70'an hingga sekarang, kehidupan dunia pada umumnya, dan kehidupan itu sendiri.
Kritik atas perilaku sekelompok orang (seperti Wakil Rakyat, Tante
Lisa), empati bagi kelompok marginal (misalnya Siang Seberang Istana,
Lonteku), atau bencana besar yang melanda Indonesia (atau kadang-kadang
di luar Indonesia, seperti Ethiopia) mendominasi tema lagu-lagu yang
dibawakannya. Namun, Iwan Fals tidak hanya menyanyikan lagu ciptaannya sendiri
tetapi juga sejumlah pencipta lain.
Iwan yang juga
sempat aktif di kegiatan olahraga, pernah meraih gelar Juara II Karate Tingkat
Nasional dan Juara IV Karate Tingkat Nasional 1989, sempat masuk pelatnas dan
melatih karate di kampusnya, STP (Sekolah Tinggi Publisistik). Iwan juga sempat
menjadi kolumnis di beberapa tabloid olah raga.
Kharisma seorang
Iwan Fals sangat besar. Dia sangat dipuja oleh kaum 'akar rumput'.
Kesederhanaannya menjadi panutan para penggemarnya yang tersebar di seluruh
nusantara. Para penggemar fanatik Iwan Fals bahkan mendirikan sebuah yayasan
pada tanggal 16 Agustus 1999 yang disebut Yayasan Orang Indonesia atau
biasa dikenal dengan seruan OI. Yayasan ini mewadahi aktivitas para penggemar
Iwan Fals. Hingga sekarang kantor cabang OI dapat ditemui di setiap penjuru
nusantara dan beberapa bahkan sampai ke mancanegara.
Biografi
Masa kecil Iwan
Fals atau yang biasa kita kenal sebagai Iwan dihabiskan di Bandung, kemudian di
Jeddah, Arab Saudi, selama 8 bulan. Bakat musiknya makin terasah di usianya
yang ke-13 tahun, saat Iwan banyak menghabiskan waktunya dengan mengamen di
Bandung. Bermain gitar dilakukannya sejak masih muda atau belum tua bahkan ia
mengamen untuk melatih kemampuannya bergitar dan mencipta lagu. Ketika di SMP,
Iwan menjadi gitaris dalam paduan suara sekolah.
Selanjutnya,
datang ajakan untuk mengadu nasib di Jakarta dari seorang produser. Ia lalu menjual sepeda motornya untuk biaya
membuat master. Iwan rekaman album pertama bersama rekan-rekannya, Toto
Gunarto, Helmi, dan Bambang Bule yang tergabung dalam Amburadul, namun
album tersebut gagal di pasaran dan Iwan kembali menjalani profesi sebagai
pengamen. Album ini sekarang menjadi buruan para kolektor serta fans fanatik
Iwan Fals.
Setelah dapat
juara di festival musik country, Iwan ikut festival lagu humor. Arwah Setiawan
(almarhum), lagu-lagu humor milik Iwan sempat direkam bersama Pepeng, Krisna,
dan Nana Krip serta diproduksi oleh ABC Records, tapi juga gagal dan hanya
dikonsumsi oleh kalangan tertentu saja. Sampai akhirnya, perjalanan Iwan
bekerja sama dengan Musica Studio. Sebelum ke Musica, Iwan sudah rekaman sekitar
4-5 album. Di Musica, barulah lagu-lagu Iwan digarap lebih serius. Album Sarjana
Muda, misalnya, musiknya ditangani oleh Willy Soemantri.
Iwan tetap
menjalani profesinya sebagai pengamen. Ia mengamen dengan mendatangi
rumah-rumah satu demi satu, kadang di Pasar Kaget atau Blok M. Album Sarjana
Muda ternyata banyak diminati dan Iwan mulai mendapatkan berbagai tawaran untuk
bernyanyi. Ia kemudian sempat masuk televisi setelah tahun 1987. Saat acara Manasuka
Siaran Niaga disiarkan di TVRI, lagu Oemar Bakri sempat ditayangkan
di TVRI. Ketika anak kedua Iwan, Cikal lahir tahun 1985, kegiatan mengamen
langsung dihentikan.
Selama Orde Baru,
banyak jadwal acara konser Iwan yang dilarang dan dibatalkan oleh aparat
pemerintah, karena lirik-lirik lagunya dianggap dapat memancing kerusuhan. Pada
awal kariernya, Iwan Fals banyak membuat lagu yang bertema kritikan terhadap
pemerintah. Beberapa lagu itu bahkan bisa dikategorikan terlalu keras pada
masanya, sehingga perusahaan rekaman yang memayungi Iwan Fals enggan atau lebih
tepatnya tidak berani memasukkan lagu-lagu tersebut dalam album untuk dijual
bebas. Belakangan Iwan Fals juga mengakui kalau pada saat itu dia sendiri juga
tidak tertarik untuk memasukkan lagu-lagu ini ke dalam album.
Rekaman lagu-lagu
yang tidak dipasarkan tersebut kemudian sempat diputar di sebuah stasiun radio
yang sekarang sudah tidak mengudara lagi. Iwan Fals juga pernah menyanyikan
lagu-lagu tersebut dalam beberapa konser musik, yang mengakibatkan dia berulang
kali harus berurusan dengan pihak keamanan dengan alasan lirik lagu yang
dinyanyikan dapat mengganggu stabilitas negara. Beberapa konser musiknya pada
tahun 80'an juga sempat disabotase dengan cara memadamkan aliran listrik dan
pernah juga dibubarkan secara paksa hanya karena Iwan Fals membawakan lirik
lagu yang menyindir penguasa saat itu.
Pada bulan April
tahun 1984 Iwan Fals harus berurusan dengan aparat keamanan dan sempat ditahan
dan diinterogasi selama 2 minggu gara-gara menyanyikan lirik lagu Demokrasi Nasi
dan Pola Sederhana juga Mbak Tini pada sebuah konser di Pekanbaru.
Sejak kejadian itu, Iwan Fals dan keluarganya sering mendapatkan teror. Hanya
segelintir fans fanatik Iwan Fals yang masih menyimpan rekaman lagu-lagu ini,
dan sekarang menjadi koleksi yang sangat berharga.
Saat bergabung
dengan kelompok SWAMI dan merilis album bertajuk SWAMI pada 1989, nama Iwan
semakin meroket dengan mencetak hits Bento dan Bongkar yang sangat fenomenal.
Perjalanan karier Iwan Fals terus menanjak ketika dia bergabung dengan Kantata
Takwa pada 1990 yang didukung penuh oleh pengusaha Setiawan DjodI. Konser-konser Kantata Takwa saat itu
sampai sekarang dianggap sebagai konser musik yang terbesar dan termegah
sepanjang sejarah musik Indonesia.
Setelah kontrak
dengan SWAMI yang menghasilkan dua album (SWAMI dan SWAMI II) berakhir, dan di
sela Kantata (yang menghasilkan Kantata Takwa dan Kantata Samsara), Iwan Fals
masih meluncurkan album-album solo maupun bersama kelompok seperti album Dalbo
yang dikerjakan bersama sebagian mantan personel SWAMI.
Sejak meluncurnya
album Suara Hati pada 2002, Iwan Fals telah memiliki kelompok musisi
pengiring yang tetap dan selalu menyertai dalam setiap pengerjaan album maupun
konser. Menariknya, dalam seluruh alat musik yang digunakan baik oleh Iwan fals
maupun band-nya pada setiap penampilan di depan publik tidak pernah
terlihat merek maupun logo. Seluruh identitas tersebut selalu ditutupi atau
dihilangkan. Pada panggung yang menjadi dunianya, Iwan Fals tidak pernah
mengizinkan ada logo atau tulisan sponsor terpampang untuk menjaga idealismenya
yang tidak mau dianggap menjadi wakil dari produk tertentu.
Keluarga
Iwan lahir dari
pasangan Lies Suudijah (ibu) dan (alm) Kolonel Anumerta Sucipto (ayah). Iwan
menikahi Rosana yang akrab disapa "Mbak Yos" pada tahun 1980, hasil
dari pernikahannya Iwan memiliki tiga anak yaitu, (alm) Galang Rambu Anarki (1
Januari 1982 - April 1997), Annisa Cikal Rambu Bassae (1985), dan Raya Rambu
Rabbani (22 Januari 2003).
Galang mengikuti
jejak ayahnya terjun di bidang musik. Walaupun demikian, musik yang ia bawakan
berbeda dengan yang telah menjadi trademark ayahnya. Galang kemudian
menjadi gitaris kelompok BUNGA dan sempat merilis satu album
perdana menjelang kematiannya tahun 1997.
Setelah
Meninggalnya Galang Rambu Anarki lalu Iwan Fals Mendirikan Sebuah Ormas
Berbentuk Fans yaitu OI (Orang Indonesia)
Nama Galang juga
dijadikan salah satu lagu Iwan, berjudul Galang Rambu Anarki pada album Opini,
yang bercerita tentang kegelisahan orang tua menghadapi kenaikan harga-harga
barang sebagai imbas dari kenaikan harga BBM pada awal tahun 1982 yaitu pada
hari kelahiran Galang (1 Januari 1982).
Nama Cikal
sebagai putri kedua juga diabadikan sebagai judul album dan judul lagu Iwan Fals
yang terbit tahun 1991. Sebelumnya Cikal juga pernah dibuatkan lagu dengan
judul Anisa pada tahun 1986. Rencananya lagu ini dimasukkan dalam album Aku
Sayang Kamu, namun dibatalkan. Lirik lagu ini cukup kritis sehingga
perusahaan rekaman batal menyertakannya. Pada cover album Aku Sayang Kamu
terutama cetakan awal, pada bagian penata musik masih tertulis kata Anissa.
Galang Rambu
Anarki meninggal pada bulan April 1997 secara mendadak yang membuat aktivitas
bermusik Iwan Fals sempat vakum selama beberapa tahun. Galang dimakamkan di
pekarangan rumah Iwan Fals di desa Kp. Leuwinanggung No. 19 Tapos, Depok Jawa Barat.
Sepeninggal Galang, Iwan sering menyibukkan diri dengan melukis dan berlatih
bela diri. Pada tahun 1999, Iwan berkolaborasi dengan Farid Bento. Pada tahun 2002,
Iwan mulai aktif lagi membuat album setelah sekian lama menyendiri. Dia pun
mulai bangkit dengan munculnya album Suara Hati yang di dalamnya terdapat lagu Hadapi
Saja yang bercerita tentang kehilangan Galang. Pada lagu ini istri Iwan
Fals (Ros) juga ikut menyumbangkan suaranya.
Sejak
meninggalnya Galang Rambu Anarki, warna dan gaya bermusik Iwan Fals terasa
berbeda. Dia tidak segarang dan tidak seliar dahulu. Lirik-lirik lagunya lebih
mendalam dan religius. Iwan Fals juga sempat membawakan lagu-lagu bertema cinta
baik karangannya sendiri maupun dari orang lain.
Pada tanggal 22
Januari 2003, Iwan Fals dianugerahi seorang anak lelaki yang diberi nama Raya Rambu
Rabbani. Kelahiran putra ketiganya ini seakan menjadi pengganti almarhum Galang
Rambu Anarki dan banyak memberi inspirasi dalam dunia musik seorang Iwan Fals.
Di luar musik dan
lirik, penampilan Iwan Fals juga berubah total. Saat putra pertamanya meninggal
dunia, Iwan Fals mencukur habis rambut panjangnya hingga gundul. Sekarang dia
berpenampilan lebih bersahaja, rambut berpotongan rapi disisir juga kumis dan
jenggotnya dihilangkan. Dari sisi pakaian, dia lebih sering menggunakan kemeja
yang dimasukkan pada setiap kesempatan tampil di depan publik, sangat jauh
berbeda dengan penampilannya dahulu yang lebih sering memakai kaus oblong
bahkan bertelanjang dada dengan rambut panjang tidak teratur dan kumis tebal.
Peranan istrinya
juga menjadi penting sejak putra pertamanya tiada. Rosana menjadi manajer
pribadi Iwan Fals yang mengatur segala jadwal kegiatan dan kontrak. Dengan
adanya Iwan Fals Manajemen (IFM), Fals lebih profesional dalam berkarier.
Pendidikan
- SMPN 5 Bandung, Jawa Barat
- SMAK BPK Bandung
- STP (Sekolah Tinggi Publisistik, sekarang IISIP)
- Institut Kesenian Jakarta (IKJ)
Diskografi
Tidak seluruh
album yang dikeluarkan Iwan Fals berisi lagu baru. Pada tahun-tahun terakhir,
Iwan Fals sering mengeluarkan rilis ulang lagu-lagu lamanya, baik dengan
aransemen asli maupun dengan aransemen ulang. Pada tahun-tahun terakhir ini
pula Iwan Fals lebih banyak memilih berkolaborasi dengan musisi muda berbakat.
Banyak lagu Iwan
Fals yang tidak dijual secara bebas. Lagu-lagu tersebut menjadi koleksi
ekslusif para penggemarnya dan kebanyakan direkam secara live. Beberapa
lagu Iwan Fals yang tidak dikomersialkan seperti lagu 'Pulanglah' yang
didedikasikan khusus untuk almarhum Munir ternyata sangat digemari yang
akhirnya direkam ulang dan dimasukkan ke dalam album 50:50 yang beredar
pada tahun 2007.
Fans Keluarga
Besar Iwan Fals
- 1. Fals Mania FC-SI (Fama)
- 2. Ormas Oi (Oi)
- 3. Komunitas Tiga Rambu (K3R)
ALBUM
- 1. Amburadul (1975)
- 2. Yang Muda Yang Bercanda I (1978)
- 3. Yang Muda Yang Bercanda II (1978)
- 4. Canda Dalam Nada (1978)
- 5. Canda Dalam Ronda (1979)
- 6. Perjalanan (1979)
- 7. 3 Bulan (1980)
- 8. Sarjana Muda (1981)
- 9. Opini (1982)
- 10. Sumbang (1983)
- 11. Barang Antik (1984)
- 12. Sugali (1984)
- 13. KPJ (Kelompok Penyanyi Jalanan) (1985)
- 14. Sore Tugu Pancoran (1985)
- 15. Aku Sayang Kamu (1986)
- 16. Ethiopia (1986)
- 17. Lancar (1987)
- 18. Wakil Rakyat (1987)
- 19. 1910 (1988)
- 20. Mata Dewa (1989)
- 21. Antara Aku, Kau Dan Bekas Pacarmu (1989)
- 22. Swami I (1989)
- 23. Kantata Takwa (1990)
- 24. Cikal (1991)
- 25. Swami II (1991)
- 26. Belum Ada Judul (1992)
- 27. Hijau (1992)
- 28. Dalbo (1993)
- 29. Anak Wayang (1994)
- 30. Orang Gila (1994)
- 31. Lagu Pemanjat (bersama Trahlor) (1996)
- 32. Kantata Samsara (1998)
- 33. Best of the Best Iwan Fals (2000)
- 34. Suara Hati (2002)
- 35. In Collaboration with (2003)
- 36. Manusia Setengah Dewa (2004)
- 37. Iwan Fals in Love (2005)
- 38. 50:50 (2007)
- 39. Untukmu Terkasih (2009) - mini album
- 40. Keseimbangan - Iwan Fals (2010)
- 41. Tergila-gila (2011)
- 42. Kantata Barock (2012)
- 43. Raya (2013)
- 44. Palestina (2014)
SINGLE
- Serenade (bersama Ritta Rubby) (1984)
- Kemesraan (bersama artis Musica) (1988)
- Percayalah Kasih (bersama Jockie Surjoprajogo dan Vina Panduwinata)
- Terminal (bersama Franky S) (1994)
- Mata Hati (bersama Ian Antono) (1995)
- Orang Pinggiran (bersama Franky S.) (1995)
- Katakan Kita Rasakan (bersama artis Musica)
- Di Bawah Tiang Bendera (bersama artis Musica) (1996)
- Haruskah Pergi (bersama Indra Lesmana dan Import Musik) (2006)
- Selancar (bersama Indra Lesmana dan Import Musik) (2006)
- Tanam Tanam Siram Siram (Kampanye Indonesia Menanam) (2006)
- Marilah Kemari (Tribute to Titiek Puspa) (2006)
- Aku Milikmu (Original Soundtrack Lovers/Kekasih) (2008)
SINGLE HITS YANG DIBAWAKAN PENYANYI LAIN
- Maaf (dibawakan oleh Ritta Rubby) (1986)
- Belailah (dibawakan oleh Ritta Rubby) (1986)
- Trauma (dibawakan oleh God Bless) (1988)
- Damai yang Hilang (dibawakan oleh God Bless) (1988)
- Orang dalam Kaca (dibawakan oleh God Bless) (1988)
- Pak Tua (dibawakan oleh grup band Elpamas) (1991)
- Oh (dibawakan oleh Fajar Budiman) (1994)
- Nyanyian Laut (dibawakan Nicky Astria)
- Menangis (dibawakan oleh Franky S.)
- Bunga Kehidupan (dibawakan oleh artis Musica)
- Air Mata Api (dibawakan oleh Superman Is Dead) (2012)
- Serenade dibawakan oleh Steven N Coconut Treez dan berubah judul menjadi Sere
ALBUM KOMPILASI
* Tragedi
- 1. Ada Lagi Yang Mati
- 2. Kuli Jalan
- 3. Puing
- 4. Columbia
- 5.Timur Tengah 1
- 6. Azan Subuh Masih Ditelinga
- 7. Timur Tengah II
- 8. Libur Kecil kaum Kusam
- 9. Berandal Malam Dibangku Terminal
- 10. Nelayan
- 11. Ethiopia
- 12. Celoteh Camar Tolol
- 13. 1910
* Banjo & Harmonika
- 1. Oemar Bakri
- 2. Obat Awet Muda
- 3. Ambulance Zig Zag
- 4. Barang Antik
- 5. Isi Rimba Tak Ada tempat Berpijak
- 6. Tarmijah & Problemanya
- 7. Ujung Aspal Pondok Gede
- 8. Opiniku
- 9. Tince Sukarti Binti Mahmud
- 10. Berapa
- 11. Nenekku Okem
- 12. Tante Lisa
- 13. Kota
- 14. Lancar
- 15. Kuli Jalan
- Celoteh-celoteh
- Celoteh-celoteh 2
- Country
- Tembang Cinta (1990)
- Akustik
- Akustik Ke-2 (1997)
- Salam Reformasi (1998)
- Salam Reformasi 2 (1999)
- Prihatin (2000)
LAGU YANG TIDAK BEREDAR
- Demokrasi Nasi (1978)
- Semar Mendem (1978)
- Pola Sederhana (Anak Cendana) (1978)
- Mbak Tini (1978)
- Siti Sang Bidadari (1978)
- Kisah Sapi Malam (1978)
- Mince Makelar (1978)
- Luka Lama (1984)
- Anissa (1986)
- Biarkan Indonesia Tanpa Koran (1986)
- Oh Indonesia (1992)
- Imelda Mardun (1992)
- Maumere (1993)
- Joned (1993)
- Mesin Mesin Pembunuh (1994)
- Suara dari Jalanan (1996)
- Demokrasi Otoriter (1996)
- Pemandangan (1996)
- Jambore Wisata (1996)
- Aku Tak Punya Apa-Apa (1997)
- Cerita Lama Tiananmen (1998)
- Serdadu dan Kutil (1998)
- 15 Juta (1998)
- Mencari Kata-Kata (1998)
- Malam Sunyi (1999)
- Sketsa Setan yang Bisu (2000)
- Indonesiaku (2001)
- Kemarau (2003)
- Lagu Sedih (2003)
- Kembali ke Masa Lalu (2003)
- Harapan Tak Boleh Mati (2004)
- Saat Minggu Masih Pagi (2004)
- Repot Nasi/Sami Mawon (2005)
- Hari Raya Bumi (2007)
- Berita Cuaca (2008)
- Paman Zam
- Kapal Bau Pesing
- Makna Hidup Ini
- Selamat Tinggal Ramadhan
- Nyatakan Saja
- Berputar Putar
- Air dan Batu
- Lagu Pegangan
- Semut Api dan Cacing Kecil
- Kata-Kata
- Peniti Benang
- Pukul Dua Malam
- Curiga
- Penjara
- Belatung
- Dulu Sekarang dan Selama Nya
- Bunga Kayu Di Beranda
- Nyanyian Sopir
- Bunga Hitam
- Aku Bergelora
- Suara dari Jalanan
- Pepaya
- Ibuku Matahariku
- Si Gembala Sapi (Babadotan)
- Harapan Tak Boleh Mati
- Oh
- Bersatulah
- Join In Jeans & Jackets
- Indonesia Pusaka
- Pondokku
- Reformasi
- Tuhan
- Kasih Jangan Kau Pergi (Ft. Bunga)
- Gila (Ft. Bunga)
- Maling Budiman
- Serpihan Surga Pagar Alam
- Tanah Air Udara dan Api (live)
- Komunitas Tiga Rambu (live)
- Birokrasi Semut
- Rumi Sang Pencerah (Juni 2011)
- Hentikan! (2011)
- Isyarat (2011)
- Gugusan Bintang (2011)
- Garong Wan Takuup (2011)
- Cenis Cenos (1990)
- Polteng "Polisi Tengik" (2012-Lagu Jamming bersama Komunitas OI yang belum sempat direkam)
FILMOGRAFI
- Damai Kami Sepanjang Hari (1985)
- Kantata Takwa (film) (1990)
- Kekasih (2008) - cameo
PENGHARGAAN
- Juara I Festival Musik Country (1980).
- Gold record, lagu Oemar Bakri, PT Musica Studio's.
- Silver record, penyanyi & pencipta lagu Ethiopia, PT Musica Studio's.
- Penghargaan prestasi artis HDX 1987 - 1988, pencipta lagu Buku Ini Aku Pinjam.
- Penyanyi Pujaan, BASF, (1989).
- The best selling, album Mata Dewa, BASF, 1988 - 1989.
- Konser Dengan Penonton Terbesar Sepanjang Masa Tahun (1991) di Stadion Utama Gelora Bung Karno senayan. Tercatat 150.000 Penonton Memadati Stadion. Bahkan Ada yang Naik ke Atap Stadion.
- Penyanyi rekaman pria terbaik, album Anak Wayang, BASF Award XI, 18 April 1996.
- Penyanyi solo terbaik Country/Balada, Anugrah Musik Indonesia - 1999.
- Presents This Certificate To Iwan Fals In Recognition Of The Contribution To Cultural Exchange Between Korea and Indonesia, 25 September 1999.
- Penyanyi solo terbaik Country/Balada AMI Sharp Award (2000).
- Video klip terbaik lagu Entah, Video Musik Indonesia periode VIII - 2000/2001.
- Triple Platinum Award, Album Best Of The Best Iwan Fals, PT Musica Studio's - Juni 2002.
- Pada 29 April 2002 Iwan Fals di Nobatkan Sebagai Asian Heroes yaitu Sebagai Salah Satu “Pahlawan Besar Asia”,
- 6th AMI Sharp Award, album terbaik Country/Balada.
- 6th AMI Sharp Award, artis solo/duo/grup terbaik Country/Balada.
- Pemenang video klip terbaik edisi - Juli 2002, lagu Kupu-Kupu Hitam Putih, Video Musik Indonesia, periode I- 2002/2003.
- Penghargaan album In Collaboration with, angka penjualan di atas 150.000 unit, PT Musica Studio's - Juni 2003.
- Triple Platinum Award, album In Collaboration with, angka penjualan di atas 450.000 unit, PT Musica Studio's - November 2003.
- 7th AMI Award 2003, Legend Awards.
- 7th AMI Award 2003, Penyanyi Solo Pria Pop Terbaik.
- Penghargaan M Indonesia 2003, Most Favourite Male.
- SCTV Music Award 2004, album Ngetop! (pop) In Collaboration with.
- SCTV Music Award 2004, Penyanyi Pop Ngetop.
- Anugrah Planet Muzik 2004.
- Generasi Biang Extra Joss - 2004.
- 8th AMI Samsung Award, Karya Produksi Balada Terbaik.
- SCTV Music Award 2005, album pop solo ngetop Iwan Fals In Love.
- With The Compliment Of Metro TV.
- Partisipasi dalam acara konser Salam Lebaran 2005, PT Gudang Garam Indonesia.
- 6 Album Iwan Fals Swami, Sarjana Muda, Kantata Takwa, Mata Dewa, Orang Gila, Aku Sayang Kamu! Masuk dalam 150 Album Indonesia Terbaik Sepanjang Masa pada Tahun (2007)
- Mendapatkan Talk Less Do More Award sebagai salah satu Class Music Heroes 2009.
- Lagunya bersama {Swami} yang berjudul [Bongkar] menerima penghargaan 150 lagu terbaik sepanjang masa versi Majalah Rolling Stone peringkat 1.
- Penghargaan Satyalancana Kebudayaan Pemerintah Republik Indonesia (2010)
- Iwan Fals Dianugrahi bintang Satyalencana Kebudayaan 2010. Mereka dinilai berjasa mengembangkan dan melestarikan budaya.
- Soegeng Sarjadi Awards on Good Governance Katagori Masyarakat Sipil yang Memberikan Banyak sumbangsih pemikirannya lewat lagu-lagu pro demokrasi (2012)
- Penghargaan "LIFETIME ACHIEVEMENT AWARDS" The Legend Iwan Fals 40 Tahun Berkarya di Dunia Musik Indonesia dari NET tv di Indonesian Choice Awards (2014)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silahkan beri komentar dan masukan yang bisa membangun blog ini menjadi lebih baik.